Nikmati Bunga Mekar di Death Valley, Cuma 10 Tahun Sekali

Sabtu, 20 Februari 2016 - 09:25 WIB
Nikmati Bunga Mekar di Death Valley, Cuma 10 Tahun Sekali
Nikmati Bunga Mekar di Death Valley, Cuma 10 Tahun Sekali
A A A
CALIFORNIA - Ada pemandangan menarik di Death Valley, California. Gurun yang dikenal dengan nama lembah kematian ini dipenuhi bunga berwarna-warni.

Dilansir dari Daily Mail, bunga-bunga tersebut bermekaran lebih awal dan termasuk sebagi kejadian yang sangat langka. Pasalnya, kejadian ini umunya terjadi setiap 10 tahun sekali.

"Ini kejadian yang sangat langka. Super bloom ini hanya terjadi 10 tahun sekali," papar jagawana Death Valley, Alan Van Valkenburg.

Super bloom diketahui terakhir mekar pada bulan Februari 2005. Menurut Valkenburg, kejadian langka ini disebabkan oleh keadaan alam yang tidak biasa dalam beberapa bulan terakhir.

"Kemungkinannya bisa terjadi karena cuaca ekstrem yang terjadi beberapa bulan terakhir," kata dia.

Death Valley mengalami perubahan suhu paling ekstrem di Amerika Utara. Iklimnya di gurun ini bisa berubah dingin, panas hingga kering dengan suhu mencapai 60 derajat celcius.

Saat suhu panas dan kering tiba, Death Valley layaknya gurun pada umumnya. Death Valley dipenuhi pasir dan kerikil tanpa adanya tanaman.

Namun setiap 10 tahun sekali, Death Valley berubah menjadi padang bunga dengan warna-warni. Menariknya, bunga-bunga tersebut memiliki ukuran raksasa.

Beberapa jenis bunga liar yang tumbuh di Death Valley seperti mawar gurun atau Geraea canescens, Phacelia (Phacelia crenulata), Golden Evening Primrose (Camissonia brevipes), Dandelion gurun (Atrichoseris platyphylla), serta Bigelow Monkeyflower (Mimulus bigelovii).

Sayangnya, bunga-bunga tersebut hanya mekar dalam waktu yang singkat. Meski mekar dalam waktu singkat, bunga itu bisa menarik banyak serangga yang bisa membantu terjadinya penyerbukan seperti kupu-kupu, kumbang, ngengat, lebah, dan burung, yang biasanya menghindari lembah kematian ini.

"Daripada menghabiskan energi bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem, bunga-bunga itu bertahan dalam kondisi dorman di musim kering. Ketika hujan tiba, benih yang dorman tadi langsung serentak berbunga, berkembang dan kemudian kembali menjadi benih sebelum musim kering tiba," tandasnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5052 seconds (0.1#10.140)